Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa genteng merupakan bagian utama dari sebuah bangunan sebagai penutup atap. Tentu saja penggunaan genteng ini sebagai pelindung dari berbagai faktor alam, seperti paparan sinar matahari, guyuran hujan, terpaan angin, dan lain sebagainya.
Pada mulanya, genteng terbuat dari bahan tanah liat yang dicetak kemudian dipanaskan dalam suhu tertentu hingga kering. Seiring dengan berjalannya waktu, kini ada banyak sekali jenis-jenis material genteng yang dapat kita temui dipasaran.
Tentu saja pada masing-masing jenis genteng tersebut memiliki karakteristik tersendiri, mulai dari bentuk, warna, motif, tekstur, tingkat kekuatan, hingga harga. Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan membahas jenis-jenis genteng yang umum digunakan pada rumah.
Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.
1. Genteng Asbes
Jenis genteng pertama yang akan dibahas, yakni berupa genteng asbes. Dari segi materialnya, jenis genteng yang satu ini terbuat dari dari campuran 6 bahan mineral silikat alam. Itu sebabnya, mengapa tingkat kekuatan genteng asbes tidaklah sekuat jenis genteng beton maupun genteng lainnya.
Namun dari segi harga, maka genteng asbes ini lebih murah, bahkan proses pemasangannya pun terbilang mudah. Pasalnya, pada proses pemasangannya tidak membutuhkan banyak kayu reng. Kendati demikian, penggunaan genteng asbes dinilai kurang bagus untuk kesehatan.
Menurut informasi yang didapat, Genteng Asbes memiliki serat dalam bentuk partikel yang mudah terlepas ke udara dan terhirup oleh manusia sehingga bisa memicu masalah pernafasan!
Baca juga : Apa Itu Lumber Ceiling…???
2. Genteng Metal
Bentuk Genteng Metal ini cenderung seperti lembaran-lembaran yang menyerupai seng. Tak hanya memiliki tekstur yang kokoh dan kuat, proses pemasangan pada jenis genteng yang satu ini juga terbilang cukup mudah.
Pada umumnya, proses pemasangan Genteng Metal ini harus ditanam dulu pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Genteng Metal sudah dilapisi dengan bahan anti karat, sehingga ia tidak akan mudah mengalami korosi.
Bahkan yang lebih hebatnya lagi, genteng metal tidak perlu sering dilakukan cat ulang karena materialnya memang sudah dilapisi dengan bahan anti lumut. Terdapat satu kekurangan Genteng Metal yang harus kamu ketahui, yakni tampilannya yang terkesan monoton dan membosankan.
3. Genteng Tanah Liat
Dari sekian banyaknya jenis genteng yang tersedia dipasaran, genteng tanah liat inilah yang sering diapliasikan pada hunian. Tak hanya di kawasan Asia Tenggara saja, bahkan jenis genteng tanah liat juga cukup populer di beberapa kawasan Amerika Selatan lho.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena harga Genteng Tanah Liat yang relatif lebih murah sehingga tak heran jika ia tidak pernah sepi dari pembeli. Bobot yang dimilikinya pun cukup ringan, dan tentu saja dapat memudahkan saat proses pemasangan.
Meski berbobot ringan, namun genteng ini harus dipasang dengan teliti agar tidak ada celah-celah. Alhasil, proses pemasangan genteng tanah liat ini bisa memakan waktu cukup lama.
Akan tetapi, genteng tanah liat rentan terhadap lumur dan jamur sehingga membuatnya harus dilapisi dengan cat atau glossur.
4. Genteng Kanopi Baja Ringan
Umumnya jenis genteng yang satu ini sering digunakan sebagai pemanis rumah, dan bukan dijadikan sebagai atap rumah. Dengan kata lain, hanya ada beberapa area tertentu saja yang menggunakan genteng kanopi seperti garasi, carport, rooftop, halaman, taman, hingga area kolam renang.
Meskipun tampilannya menerawang, namun jenis genteng kanopi baja ringan ini sudah terbukti kokoh dan tahan lama. Bahkan yang lebih menariknya, harga dari genteng baja kanopi ini tergolong cukup murah.
5. Genteng Sirap Kayu
Dari namanya saja sudah sangat jelas, dimana jenis genteng yang satu ini menggunakan material kayu sebagai bahan utamanya.
Ada banyak sekali jenis kayu yang bisa digunakan sebagai genteng sirap kayu. Namun, kebanyakan jenis kayu yang sering diandalkan dalam pembuatan genteng sirap ini adalah kayu ulin. Mengapa harus kayu ulin…???
Sebab tingkat kekuatan dan kekerasan kayu ulin adalah yang terbaik diantara jenis kayu lainnya. Hal itu pun terbukti, yang mana kayu ulin tidak mudah mengalami pelapukan dan korosi. Bahkan yang lebih hebatnya lagi, kayu ulin sudah terbukti tahan terhadap serangan rayap dan perubahan cuaca.
Baca Juga : Gazebo Atap Sirap Kayu Ulin yang Tahan 30 Tahun
6. Genteng Keramik
Jenis genteng berikutnya berupa Genteng Keramik yang memang sudah terkenal kokoh dan tahan lama. Tak hanya kokoh, jenis genteng yang satu ini juga akan menciptakan kilauan-kilauan saat terkena cahaya.
Pastinya kilaiuan-kilauan tersebut akan membuat tampilan rumahmu tampak lebih mewah dan elegan. Untuk materialnya, Genteng Keramik ini terbuat dari bahan tanah liat yang dibakar pada suhu sekitar 1.100 derajat yang membuat warnanya tidak mudah memudar.
Sehingga tak heran, jika Genteng Keramik ini mampu menahan beban berat tubuh manusia. Namun, proses pemasangan pada genteng keramik ini tergolong cukup sulit lho. Pasalnya, ia harus dipasang secara teliti agar tidak terjadi pemasangan ulang kembali.
Disamping itu, Genteng Keramik juga harus dipasang dengan tingkat kemiringan minimalnya 30 derajat agar air bisa mengalir secara sempurna.
Agar posisinya tidak mudah bergeser, biasanya pada pemasangan genteng keramik akan diperkuat oleh baut.
Baca juga : Jenis-jenis Kayu Terbaik Untuk Furniture
7. Genteng Beton
Sebenarnya tampilan dari Genteng Beton ini tidak berbeda jauh dengan jenis genteng tanah liat. Hal itu bukan tanpa alasan, karena material Genteng Beton terbuat dari bahan tanah liat yang dicampur dengan semen, lalu akan dicetak dengan bentuk yang menyerupai jenis genteng tanah liat.
Biasanya Genteng Beton sering diaplikasikan pada rumah tipe minimalis. Hal itu bukan tanpa alasan, karena Genteng Beton menghadirkan nuansa yang lebih mewah dan elegan.
Selain unggul dari segi tampilannya saja, Genteng Beton juga sudah terbukti tahan lama dan kokoh. Belum lagi genteng beton tersedia kedalam beragam warna dan bentuk, sehingga bisa kita pilih yang sesuai dengan konsep rumah.
8. Genteng Aspal
Jenis genteng yang berikutnya ini memang belum terlalu populer di kalangan masyarakat. Ya jelas demikian, sebab penggunaan lantai aspal ini hanya bisa kita jumpai pada komplek perumahan elit saja. Hal itu bukan tanpa alasan, karena harga genteng aspal yang memang lebih mahal diantara jenis genteng lainnya lho.
Mengenai spesifikasinya, genteng aspal ini tampil dengan bobot yang lebih ringan. Dengan bobotnya yang lebih ringan, tentu saja hal tersebut dapat memudahkan proses pemasangan. Bukan hanya itu, bahkan permukaannya pun sudah dilapisi dengan lapisan anti jamur dan anti pudar.
Melihat spesiikasinya yang sedemikian rupa, maka tak heran jika harga genteng aspal cenderung mahal dibanding jenis-jenis genteng lainnya.
Nah, itulah beberapa jenis genteng yang umum digunakan pada hunian rumah, sehingga bisa kita jadikan sebagai bahan referensi.