Meski saat ini banyak produk furniture yang terbuat dari material olahan, namun funriture berbahan kayu asli masih tetap banyak diminati. Hal itu bukan tanpa alasan, karena furniture yang berbahan kayu asli memiliki tingkat kekuatan dan keindahan yang tidak terdapat pada material olahan.
Sehingga tak heran jika furniture berbahan kayu tidak pernah sepi dari pembeli. Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa negara Indonesia kaya akan sumber daya alamnya. Begitu pun dalam bidang kayu, dimana ada banyak sekali pohon-pohon kayu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Akan tetapi, tidak semua jenis kayu yang ada di Indonesia ini cocok dijadikan bahan baku untuk pembuatan furniture lho. Jika dinilai dari tingkat kerapatannya, maka kayu akan dibedakan kedalam dua tipe, yakni kayu keras dan kayu lunak. Dalam menunjang kebutuhan furniture, maka tipe kayu yang harus digunakan adalah kayu tipe keras.
Lalu, jenis-jenis kayu seperti apa sajakah yang cocok untuk furniture…???
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis kayu terbaik untuk furniture, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Jenis-jenis Kayu Terbaik Untuk Furniture
1. Kayu Jati
Jenis kayu terbaik pertama yang cocok untuk pembuatan furniture, yakni bernama kayu jati. Pohon jati berbatang lurus yang tumbuh dengan ukuran diameter sekitar 1,8 – 2,4 meter, sedangkan ukuran tingginya berkisar antara 40 – 45 meter. Dinilai dari kualitas secara keseluruhan, kayu jati ini memang yang terbaik diantara jenis kayu lainnya.
Itu sebabnya, mengapa furniture maupun property yang berbahan kayu jati selalu dibanderol dengan harga yang mahal. Kualitas kayu jati itu sendiri akan dinilai dari beberapa aspek seperti :
- tingkat kekerasan
- tingkat kekuatan
- tingkat kepadatan serat
- tingkat keindahan pola serat
- tingkat keindahan warna.
Akan tetapi, kayu jati itu sendiri dibedakan lagi kedalam tiga kelas berbeda yaitu grade A, grade B, dan grade C. Secara otomatis, kualitas dan harga yang ditawarkan dari masing-masing kelas kayu jati tersebut akan berbeda pula.
Menurut informasi yang didapat, kayu jati berasal dari daerah Burma (Myanmar) yang kemudian menyebar ke kawasan Asia Lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Laos, Kamboja, Thailand,Filipina, hingga India.
Adapun mengenai penyebaran pohon jati di Indonesia, mulai dari Pulau Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera, dan sebagainya. Batang pohon jati biasa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan poperty dan furniture seperti meja, kursi, lemari, rak, Kusen pintu dan jendela, Lantai kayu parket, dan masih banyak lagi.
Baca juga : Jenis-jenis Kayu Jati yang Harus Kamu Ketahui
2. Kayu Bacote
Selain kayu jati, bacote juga termasuk kedalam jajaran salah satu jenis kayu terbaik yang kerap digunakan untuk pembuatan furniture. Hal itu bukan tanpa alasan, disamping teksturnya yang kuat dan kokoh, tampilan kayu bacote juga tampak lebih nyentrik dibanding jenis kayu lainnya lho.
Bacotte merupakan pohon kayu yang berasal dari daerah Meksiko dan Amerika Selatan, yang mana ukuran tinggi pohonnya mencapai 30 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter. Kayu bacote pun sering digunakan untuk kebutuhan furniture, karena warna dan motifnya yang begitu nyentrik seperti zebra.
Saat dibelah, biasanya kayu bacote akan mengeluarkan cairan sejenis minyak yang berfungsi untuk melindunginya dari saerangan hama rayap. Meski memiliki cairan minyak, namun proses pengolahan kayu yang satu ini terbilang cukup mudah.
Berkat kandungan minyak dan motif menarik yang dimilikinya, maka tak heran jika sebuah furniture yang berbahan kayu bacote ini memiliki nilai estetika tinggi.Tak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan furniture, kayu bacote juga sering dijadikan untuk pembuatan alat musik, pembuatan perahu, hingga pegangan senjata.
3. Kayu Ulin
Penyebaran pohon kayu ulin di Indonesia kebanyakan berasal dari kawasan hutan tropis Kalimantan, yang mana masyarakat Suku Dayak sering menyebut kayu ulin dengan istilah “bulian” atau “kayu besi”, dikarenakan teksturnya yang memang sekeras besi.
Dengan demikian, maka tak heran jika kayu ulin sangat cocok dijadikan bahan baku untuk kebutuhan furniture maupun konstruksi bangunan, seperti lantai kayu outdoor (deck wood), pembuatan meja, kursi, lemari, kusen, pembuatan jembatan, bantalan rel kereta, hingga industri perkapalan.
Pohon ulin termasuk kedalam jenis pohon dengan pertumbuhan yang lambat, sehingga ketersediaan kayu ulin tidak pernah mencukupi kebutuhan industri perkayuan. Itu artinya, harga kayu ulin di pasar tergolong cukup mahal.
Karakteristik kayu dari pohon ulin terbukti tahan terhadap perubahan cuaca, kelembapan, dan tahan terhadap pengaruh air laut. Adapun mengenai beragam jenis kayu ulin yang tersedia dipasaran seperti :
- Ulin Tando yang memiliki warna coklat kemerahan
- Ulin Lilin yang memiliki warna cokelat gelap
- Ulin Tembaga dengan warna yang cenderung kekuningan
- Ulin kapur yang memiliki warna cokelat muda.
Karakteristik Pohon Kayu Ulin
- Bagian batangnya berbentuk lurus yang berbanir dengan tajuk bulat dan rapat
- Pohon ulin mempunyai percabangan yang mendatar
- Pohon ulin biasanya tumbuh di ketinggian 5 meter hingga 4 meter diatas permukaan laut dengan kontur tanah yang datar hingga miring
- Pertumbuhan pohon ulin sangat lambat
- Tahan terhadap perubahan cuaca dan kelembapan.
Baca juga : Apa Itu Decking Kayu Ulin..???
4. Dalberdia Latifola
Seperti halnya kayu bacote, yang mana Dalberdia Latifola juga merupakan salah satu jenis kayu dengan tampilan unik dan nyentrik. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat jenis kayu yang satu ini tampil dengan perpaduan antara warna hitam dan cokelat sehingga dapat menyuguhkan sisi eksotis.
Bukan hanya itu saja, bahkan kayu Dalberdia Latifola pun memiliki aroma arum khas seperi aroma bunga mawar saat batangnya di belah. Berkat aromanya yang harum, Dalberdia Latifola juga lebih dikenal dengan nama Rosewood.
Penyebaran pohon Dalberdia Latifola meliputi kawasan Asia Selatan, Afrika, Madagaskar, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Di Indonesia, Dalberdia Latifola ini biasanya sering disebut dengan nama kayu sonokeling.
5. Kayu Merbau
Jenis kayu terbaik untu furniture berikutnya yang akan dibahas, yakni bernama kayu merbau. Pohon merbau tumbuh dengan ukuran sedang hingga besar yang mencapai 50 meter, sedangkan ukuran panjang batangnya kurang lebih dari 20 meter dengan gemang 160 cm – 250 cm.
Disamping itu, pohon merbau juga mempunyai akar papan berbanir yang cukup tinggi dan tebal. Adapun mengenai karakteristik kayu merbau seperti berikut :
- Bagian teras kayu merbau tampil dengan warna coklat kelabu atau kuning coklat hingga coklat kemerahan, bahkan cenderung kehitaman.
- Sementara bagian gubalnya tampil dengan warna pucat kuning hingga kuning muda
- Tekstur kayu merbau sangat keras dan terasa agak kasar dan licin saat diraba
- Kayu merbau mempunyai tingkat keawetan yang tinggi karena tahan terhadap rayap dan pelapukan. Sehingga tak heran, jika kayu merbau termasuk kedalam kelas 1 dan kelas 2.
- Tingkat penyusutan dan daya retak pada kayu merbau juga tergolong rendah, yang membuatnya tahan terhadap perubahan cuaca
- Penyebaran pohon merbau di Indonesia banyak dijumpai di daerah Papua dan Kalimantan.
Baca selengkapnya : Mengenal Kayu Merbau khas Papua
Nah, itulah beberapa jenis kayu terbaik untuk furniture sehingga bisa kita jadikan sebagai bahan penambah wawasan.