Di Indonesia, ada banyak jenis kayu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah kayu weru, yang memiliki banyak kegunaan. Mari kita kenali lebih jauh tentang kayu weru.
Apa Itu Kayu Weru?
Kayu weru (Albizia procera) adalah jenis pohon dari keluarga Fabaceae. Pohon ini tersebar luas dari India, Asia Tenggara, Tiongkok Selatan hingga Australia Utara.
Dalam bahasa Inggris, kayu weru dikenal sebagai white siris, forest siris, tall albizia, atau brown albizia. Di berbagai negara, kayu ini memiliki nama lokal seperti oriang (Bahasa Melayu), akleng parang (Bahasa Filipina), dan thington atau suan (Bahasa Thailand).
Mengenal Pohon Weru
Pohon weru dapat tumbuh hingga setinggi 30 meter dengan diameter batang sekitar 35 hingga 60 cm. Batangnya lurus atau sedikit membengkok, dan bisa tumbuh tanpa cabang hingga 9 meter. Kulit pohon weru berwarna abu-abu, hijau pucat, cokelat kekuningan hingga cokelat tua, dan sering mengelupas dalam kepingan tipis. Bagian dalam kulit berwarna jingga yang kemudian berubah menjadi hijau, lalu kuning atau merah jambu di bagian terdalam. Ranting pohon ini bulat dan tidak berdaun.
Daun dan Bunga Pohon Weru
Daun pohon weru berbentuk menyirip ganda, dengan 2 hingga 5 pasang sirip yang hampir berhadapan. Panjang daun utamanya 10 hingga 30 cm, dengan kelenjar sepanjang 1 hingga 2,5 cm di pangkal tangkainya. Sirip-siripnya panjang sekitar 12 hingga 20 cm, berisi 5 hingga 11 pasang anak daun dengan tangkai pendek sekitar 2 mm. Anak daun berbentuk bundar telur asimetri atau hampir belah ketupat, berukuran 2 hingga 4,5 cm x 1 hingga 2,2 cm, dan permukaannya sedikit berambut.
Bunga weru tumbuh dalam bongkol dengan tangkai sepanjang 0,8 hingga 3 cm, dan setiap bongkol berisi 15 hingga 30 kuntum bunga. Bunga-bunganya berkelamin dua dan memiliki kelopak yang menyerupai tabung atau corong sempit, berwarna hijau terang dengan ujung taju runcing. Mahkotanya berwarna putih kehijauan dengan taju yang runcing. Benang sari menyatu di pangkalnya membentuk tabung yang lebih panjang dari tabung mahkota.
Buah dan Biji Pohon Weru
Buah weru berbentuk polong lurus, tipis, dengan panjang sekitar 11,5 hingga 20 cm dan lebar 2 hingga 2,5 cm. Warnanya cokelat gelap atau kemerahan, dengan biji yang pipih dan berbentuk jorong hingga bundar telur terbalik.
Kualitas Kayu Weru dan Manfaatnya
Kayu weru terkenal akan kekuatan dan ketahanannya, menjadikannya pilihan utama untuk pembuatan peralatan rumah tangga, konstruksi bangunan dan jembatan, serta peralatan pertanian. Dalam industri transportasi, termasuk pembuatan kereta dan roda, kayu weru sangat diandalkan karena daya tahannya. Bahkan dalam pembuatan perahu, kayu weru dihargai karena ketahanannya terhadap air dan kekuatan strukturalnya.
Selain fungsional, kayu weru juga digunakan dalam desain interior dan eksterior. Mebel dari kayu weru tidak hanya tahan lama, tetapi juga menambah nuansa alami dan hangat pada ruangan. Proses ukiran pada kayu ini memungkinkan pembuatan detail artistik yang memperindah produk kerajinan. Keberlanjutan penggunaan kayu weru penting baik secara fungsional maupun ekonomi. Nilai ekonomisnya yang tinggi membuatnya menjadi aset berharga dalam industri lokal dan nasional. Praktik keberlanjutan sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kelangsungan produksi kayu weru.
Dengan berbagai penggunaannya, kayu weru membentuk fondasi yang kuat bagi industri dan kehidupan sehari-hari. Merawat dan melindungi sumber daya alam ini menjadi tanggung jawab bersama agar kayu weru tetap menjadi aset berharga bagi masyarakat dan ekonomi setempat.
Jadi, apakah Anda sekarang sudah mengenal betul tentang kayu weru?