Kayu Albasia (Sengon) yang Memiliki Bobot Ringan
Karakteristik kayu albasia – Di Indonesia, kayu albasia memang lebih dikenal dengan nama kayu sengon.
Ya, kayu ini berasal dari pohon Paraserianthes Falcataria yang tumbuh subur di berbagai daerah seperti Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kayu albasia menjadi primadona dibidang mebel karena bobotnya yang relatif ringan, sehingga dapat memudahkan proses pengerjaan.
Selain berbobot ringan, kayu albasia juga memiliki karakteristik yang membuatnya berbeda dengan jenis kayu lain lho.
Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi seputar karakteristik kayu albasia mending simak langsung ulasannya di bawah ini.
Karakteristik Kayu Albasia
1. Ringan dan Mudah Diolah
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa bobot ringan merupakan salah satu ciri khas dari kayu albasia.
Kabarnya, berat jenis kayu albasia berkisar antara 0,25 sampai 0,45 g/cm3 yang membuatnya lebih ringan dibandingkan dengan jenis kayu keras lain.
Berkat bobotnya yang relatif ringan, tentunya hal ini dapat memudahkan proses pengangkatan maupun pengolahan.
Disisi lain, kayu sengon juga memiliki pola serat lurus dengan tekstur halus yang membuatnya mudah dipotong, digergaji, dipaku, dan dibor.
Sehingga tak heran jika kayu albasia selalu menjadi andalan dalam bidang mebel, pembuatan papan partikel, triplek, hingga konstruksi ringan.
Baca juga: 6 Fakta Kayu Sonokembang yang Menarik Untuk Dibahas
2. Usia Panen yang Cepat dan Ramah Lingkungan
Pohon albasia bisa tumbuh dengan ketinggian mencapai 20 sampai 30 meter hanya dalam kurun waktu 5-7 tahun saja.
Tak seperti pohon kayu keras tropis lainnya yang memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk siap panen.
Dengan pertumbuhannya yang terbilang cepat, tentu saja kayu albasia menjadi sumber kayu yang berkelanjutan sekaligus ramah lingkungan.
Bahkan yang lebih menariknya lagi, pohon albasia mudah ditanam Kembali meskipun tidak diberi perawatan khusus.
Melalui pengelolaan yang baik, penanaman pohon albasia dapat mendukung keberlanjutan hutan serta mengurangi tekanan terhadap penebangan pohon keras yang pertumbuhannya lambat.
Mengingat akan hal itu, maka tak heran jika kayu albasia menjadi primadona dalam industri kayu ramah lingkungan dan proyek pembangunan berkelanjutan.
3. Memiliki Tekstur Lunak Dengan Serat Lurus
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa tekstur lunak merupakan salah satu ciri khas yang paling menonjol dari kayu albasia.
Nah, tekstur lunak inilah yang menjadikan kayu albasia selalu diandalkan oleh para pengrajin karena dapat memudahkan proses pemahatan maupun pengukiran dengan presisi tinggi.
Bahkan, kayu albasia juga cukup ideal digunakan untuk kebutuhan furniture ringan, panel dinding, hingga rangka atap berskala ringan.
Terlebih serat kayunya yang lurus untuk memudahkan proses pengamplasan dan finishing.
Sehingga hasil akhir kayu albasia tampak terlihat lebih halus dan rapi, yang pastinya ideal untuk kebutuhan estetika perabotan rumah seperti lemari atau rak.
Akan tetapi, tekstur lunak ini juga merupakan kelemahan kayu albasia yang membuatnya tidak cocok untuk kebutuhan konstruksi berat.
Pasalnya, kayu albasia tidak terlalu tahan terhadap benturan keras maupun beban berat.
4. Tampilan yang Berestetika dan Menarik
Sebenarnya kayu albasia memiliki tampilan warna yang cukup bervariasi. Ya, perbedaan warna tersebut dipengaruhi oleh usia dari kayu itu sendiri.
Kayu albasia muda mengusung warna putih kekuningan atau krem, sedangkan kayu albasia tua memiliki warna cokelat muda.
Tampilan warna ini menjadikan kayu albasia ideal untuk sentuhan finishing natural, sehingga hasil akhirnya terlihat lebih bersih dan berstetika.
Bahkan warna kayu yang lembut dengan serat halus membuat kayu albasia mudah dipadukan dengan beragam jenis finishing, seperti varnish, cat, hingga plitur.
Itu artinya, hasil akhir dari kayu albasia bisa disesuaikan dengan gaya interior, entah itu gaya minimalis, modern, klasik, dan rustic.
Baca juga: Kayu Ulin Kalimantan
5. Kelemahan Daya Tahan Kayu Albasia
Dibalik berbagai keunggulannya, faktanya kayu albasia memiliki kelemahan dari segi daya tahan.
Bagaimana tidak? Sebab kayu albasia rentan terhadap serangan rayap, jamur, dan pengaruh cuaca ekstrim.
Itu sebabnya, mengapa kayu albasia tidak cocok digunakan untuk kebutuhan furniture maupun dekorasi outdoor.
Sehingga kayu ini harus melalui pengawetan tambahan dengan bahan kimia atau diberi lapisan cat pelindung.
Disisi lain, kayu sengon juga mudah mengalami pemuaian dan penyusutan akibat perubahan suhu dalam jangka panjang.
Untuk meminimalisir risiko tersebut, maka kayu albasia harus dikeringkan dengan sempurna sebelum digunakan.
Meski memiliki kelemahan dari segi daya tahan, namun hal tersebut tidak mengurangi popularitas kayu albasia dipasaran.
Harga Kayu Albasia di Pasaran
- Kayu gelondongan: Sekitar Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta per m³ untuk ukuran umum.
- Kayu olahan: Mulai dari Rp 6.600 per batang (reng) hingga Rp 93.500 per batang (balok mebel).
- Harga per lembar kayu: sekitar Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu untuk ukuran papan.
Adapun mengenai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga kayu albasia seperti berikut:
1. Ukuran Kayu
Semakin besar diameter dan panjang kayu, maka akan semakin mahal pula harga kayu albasia.
Bahkan kayu yang dipotong menjadi balok, papan, maupun gelondongan juga menawarkan harga yang berbeda-beda.
2. Kondisi Kayu
Selain ukuran, kondisi juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga kayu albasia dipasaran.
Kayu albasia yang dianggap berkualitas biasanya memiliki bentuk lurus, tidak bercabang, tidak berlubang, serta tidak mengalami retak.
3. Proses Pengolahan
Kayu sengon yang sudah melalui proses pengeringan, penghalusan, dan finishing biasanya dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibanding kayu mentah (gelondongan).
4. Lokasi dan Ketersediaan
Perlu diketahui, bahwa harga kayu albasia di setiap daerahnya menawarkan harga yang berbeda-beda.
Harga termurah kayu sengon memang berada di Pulau Jawa, sedangkan diluar pulau Jawa mungkin harganya bisa lebih tinggi.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai seluk beluk seputar kayu albasia, sehingga bisa anda jadikan sebagai penambah wawasan.
One Comment
Comments are closed.