Spesifikasi Kayu Cedar Dengan Info Penting Lainnya
Dari sekian banyaknya jenis kayu impor yang ada di pasar Indonesia, kayu cedar menjadi salah satu yang paling populer.
Ya, sebab kayu ini selalu diandalkan untuk menunjang kebutuhan furniture maupun dekorasi interior berkat tampilannya yang berestetika tinggi.
Tak hanya unggul dari segi tampilan, bahkan kayu cedar juga memiliki tingkat kekuatan dan ketahanan yang cukup baik lho.
Kabarnya, kayu cedar banyak dijumpai di Amerika Utara, Kanada, Eropa, dan sebagian Asia Barat.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai seluk beluk kayu cedar, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini.
Spesifikasi dan Karakteristik Kayu Cedar
1. Spesifikasi
- Tingkat Kepadatan: 320–380 kg/m³ (tergolong ringan)
- Tingkat Kelenturan: 55–70 MPa
- Tingkat Kekuatan Terhadap Tekanan: 35–40 MPa
- Stabilitas Dimensi: Tinggi dan tidak mudah melengkung atau retak.
- Durabilitas: Kelas menengah hingga tinggi, tahan terhadap kelembapan dan serangga.
Melalui spesifikasi tersebut, kayu cedar bukan termasuk kedalam kategori jenis kayu super keras.
Meski demikian, kayu cedar memiliki keunggulan dari segi bobotnya yang ringan, mudah diolah, serta tahan lama.
Baca juga: Berbagai Fakta Unik Seputar Kayu Walnut
2. Aroma Kayu Cedar
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa salah satu ciri khas yang paling menonjol dari Kayu Cedar terdapat pada aroma wanginya.
Ya, aroma wangi tersebut berkat minyak alami yang terkandung didalamnya.
Tak hanya sekedar wangi, bahkan minyak alami ini juga berfungsi untuk melindungi kayu cedar dari serangan rayap maupun jamur.
Bahkan, kandungan minyak alaminya dapat memberikan kesan segar ketika digunakan sebagai bahan furniture rumah.
3. Tekstur Kayu Cedar
Kayu Cedar memiliki tekstur yang cenderung halus dengan pola serat berbentuk lurus.
Berkat teksturnya yang halus, tentunya Kayu Cedar cukup mudah diolah, dipotong, maupun dibentuk sesuai kebutuhan.
Dari segi bobot, kayu cedar memang lebih ringan ketimbang jenis kayu impor lainnya seperti walnut dan oak.
Bagaimana tidak? Sebab bobot jenisnya berkisar antara 0,32 sampai 0,38 g/cm3 (tergantung spesiesnya).
4. Ketahanan Terhadap Rayap dan Cuaca
Seperti yang sudah disebutkan pada poin diatas tadi, bahwa Kayu Cedar memiliki kandungan minyak alami yang membuatnya tahan terhadap rayap.
Itu artinya, kayu cedar bisa digunakan untuk kebutuhan dekorasi maupun konstruksi outdoor.
Selain tahan rayap, Kayu Cedar juga memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap kelembapan dan pelapukan.
Berbagai Jenis Kayu Cedar
Faktanya, kayu cedar terdiri dari berbagai jenis dengan karakteristik yang berbeda-beda seperti berikut:
1. Western Red Cedar
Western Red Cedar mengusung warna merah kecokelatan dengan pola serat lurus yang berasal dari Kawasan Amerika Utara dan Kanada.
Jenis kayu cedar ini selalu diandalkan untuk kebutuhan konstruksi outdoor karena karakteristiknya yang tahan terhadap pengaruh cuaca ekstrim, rayap, dan kelembapan.
2. Eastern Red Cedar (Aromatic Cedar)
Jika dibandingkan dengan jenis yang pertama tadi, Eastern Red Cedar memiliki ukuran yang lebih kecil.
Adapun tampilannya yang berwarna kemerahan lebih pekat, serta aroma khasnya yang begitu kuat.
Sehingga Eastern Red Cedar sangat ideal digunakan untuk bahan pembuatan mebel dan furniture indoor.
3. Northern White Cedar
Selanjutnya ada jenis Northern White Cedar yang memiliki warna cenderung lebih pucat, bertekstur ringan, serta ketahanannya yang cukup bagus terhadap air dan kelembapan.
Kayu Cedar Digunakan Untuk Apa Saja?
Pada dasarnya, kayu cedar memiliki fleksibilitas tinggi yang membuatnya cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Dalam bidang furniture, kayu cedar biasanya dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan meja, lemari, kursi, rak penyimpanan, kitchen set, dan masih banyak lagi.
Tak hanya furniture, kayu cedar juga selalu dimanfaatkan sebagai dekorasi interior seperti panel dinding, plafon, dan lain sebagainya.
Berkat karakteristiknya yang tahan terhadap rayap dan pengaruh cuaca, kayu cedar memang ideal digunakan untuk kebutuhan eksterior seperti decking, pagar, gazebo, hingga atap sirap.
Beralih ke industry musik, kayu cedar digunakan untuk pembuatan berbagai jenis alat musik seperti gitar, ukulele, kajon, biola, dan lain sebagainya.
Selain karena tampilannya yang menarik, alat musik dari kayu cedar juga dapat menghasilkan resonansi suara yang lebih berkualitas.
Kelebihan Kayu Cedar:
- Kayu cedar memiliki aroma harum yang dapat memberikan sensasi kesegaran sekaligus melindunginya dari serangan rayap
- Dengan bobotnya yang lebih ringan, tentunya akan memudahkan pada proses pengangkatan dan pengerjaan
- Kayu cedar tahan terhadap pengaruh cuaca ekstrim yang membuatnya cocok untuk material outdoor
- Terlebih tampilan warna dan pola seratnya yang khas, sehingga dapat meningkatkan nilai estetika
- Kayu cedar ramah lingkungan karena berasal dari hutan dengan pengelolaan yang baik.
Kekurangan Kayu Cedar:
- Tingkat kekuatannya yang cukup terbatas, sehingga tidak cocok untuk kebutuhan konstruksi berat
- Dikarenakan jenis kayu impor, kayu cedar menawarkan harga yang lebih mahal dari kayu lokal
- Apabila tidak diberi sentuhan finishing, warna kayu cedar bisa memudar atau berubah menjadi abu-abu
- Ada beberapa jenis kayu cedar yang memiliki diameter lebih kecil, sehingga sulit untuk mendapatkan papan yang berukuran lebar.
Harga Kayu Cedar Dipasaran
Harga kayu cedar di pasar Indonesia memang cukup bervariasi karena dibedakan berdasarkan negara asal dan bentuk produknya.
Sebagai contoh, papan kayu cedar dibanderol dengan kisaran harga Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per meter kubik.
Adapun lemari dari kayu cedar yang dijual dengan harga sekitar Rp 5 juta hingga Rp 15 juta per unit (tergantung desain).
Secara kesimpulan, harga kayu cedar memang lebih mahal dibandingkan dengan jenis-jenis kayu lokal.
Bagaimana, apakah anda tertarik untuk menggunakan kayu cedar? Demikianlah penjelasan singkat mengenai seluk beluk seputar kayu cedar.
One Comment
Comments are closed.